Gen komplementer adalah gen-gen yang saling berinteraksi dan
saling melengkapi. Jika salah satu gen tidak hadir maka pemunculan suatu
karakter akan terhalang atau tidak sempurna. Perbandingan fenotipe F2-nya = 9: 7. Contoh: bisu-tuli pada manusia.
Kamis, 04 Desember 2014
Epistasis-hipostatis
Telah disebutkan sebelumnya bahwa epistasis dan hipostasis merupakan salah satupenyimpangan semu yang terjadi pada hukum mendel yaitu pada persilangan dihibrid.
Pada peristiwa dominansi, gen dominan menutupi ekspresi gen resesif menjadi alelnya pada individu heterozigot. Akan tetapi kadang-kadang dapat terjadi dua gen yang berlainan yang bukan alelnya serta mempengaruhi bagian yang sama dari tubuh organisme, salah satu gen tersebut menutupi ekspresi gen yang lain. Gen yang menutupi ekspresi itulah yang disebut sebagai gen epistasis, sedangkan gen yang ditutupi ekspresinya disebut sebagai gen hipostasis.
Peristiwa epistasis dan hipostasis telah ditelaah oleh Nelson dan Ehle dengan mencoba menyilangkan tanaman gandum yang kulit bijinya hitam (HHkk) dengan tanaman gandum yang kulit bijinya kuning (hhKK).
Keturunan F1 semuanya berkulit biji hitam (HhKk). Dari susunan genotif pada F1 menunjukkan bahwa sifat warna biji hitam lebih dominan terhadap kuning.
F1 disilangkan sesamanya menghasilkan F2 dan diperoleh perbandingan 12 hitam : 3 kuning : 1 putih.
Jika perbandingan F2 diamati, merupakan perbandingan yang mirip dengan perbandingan pada persilangan dihibrid yaitu (9 + 3) : 3 : 1 sehingga dapat disimpulkan bahwa:
- Sifat hitam dominan terhadap kuning
- Sifat kuning dominan terhadap putih
- Sifat hitam epistasis terhadap sifat kuning dan sifat kuning hipostasisterhadap hitam.
Kriptometri
Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang karakternya
akan muncul jika bersamasama dengan gen dominan lainnya. Jika gen dominan
berdiri sendiri, maka karakternya akan tersembunyi (kriptos).
·
Kriptomeri pertama kali ditemukan oleh Correns (1912).
·
Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan karakter baru.
·
Hasil temuan: Hasil persilangan antara bunga Linnaria marocana
merah dengan putih dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu.
Polimeri
Polimeri merupakan bentuk interaksi
gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Polimeri terjadi akibat adanya
interaksi antara dua gen atau lebih, sehingga disebut juga gen ganda.
·
Polimeri pertama kali ditemukan oleh Nielson ehle (1913).
·
Peristiwa polimeri mirip dengan persilangan dihibrid dominan tidak
penuh (intermediat).
·
Hasil temuan: biji gandum berwarna merah disilangkan dengan gamdum
berwarna putih menghasilkan variasi warna warna gandum yang sangat beragam.
Persilangan
tanaman gandum warna merah dan warna putih
Atavisme (Interaksi Gen)
Interaksi gen (Atavisme) pertama kali ditemukan oleh William Bateson dan R.C. Punnet pada bentuk pial (jengger) ayam. Interaksi gen merupakan interaksi di antara dua gen
yang bekerja sama. Karakter pial/jengger ayam tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi. Berikut ini 4 karakter pial/jengger ayam yang diatur oleh 2
gen yang berinteraksi.
- Pial single (bilah) diatur oleh gen r dan p.
- Pial pea (biji/kacang) diatur oleh gen r dan P.
- Pial walnut (sumpel) diatur oleh gen R dan P.
- Pial rose (mawar) diatur oleh gen R dan p.
- Pial single (bilah) diatur oleh gen r dan p.
- Pial pea (biji/kacang) diatur oleh gen r dan P.
- Pial walnut (sumpel) diatur oleh gen R dan P.
- Pial rose (mawar) diatur oleh gen R dan p.
·
Pada persilangan ayam berpial rose (mawar) dengan ayam berpial pea
(biji), semua keturunan F1nya berpial walnut (sumpel). Perhatikanlah
persilangan berikut.
Langganan:
Postingan (Atom)